Membangun Toleransi dan Bela Negara sebagai Sikap Etis Teologis

Andreas Joswanto, Yonatan Alex Arifianto, Simon Simon

Abstract


Anarchic acts that are carried out both physically and verbally against others who are motivated by religion or SARA as well as insults and harassment to religious leaders often occur. Moreover, the barbaric actions of certain people who act in the name of religion who act rudely and who do not protect, as well as the injustice of the apparatus in cases involving religion, as well as jealousy sentiments with economic motives. It is an indicator of the current weak harmony. The purpose of this research is to make believers have the attitude and responsibility to maintain and care for tolerance and the attitude of defending the country. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it can be concluded that building tolerance values and an attitude of defending the State from a theological ethical perspective: efforts to reduce radicalism can be stated by knowing and understanding the importance of tolerance in social life and seeing the challenges for humans. Furthermore, believers must live the values and apply them in real life so that there is a synergy of living in tolerance and attitude to defend the State. So that Christianity prioritizes the importance of implementing tolerance and defending the State in everyday life in the marketplace that God has entrusted to him. And lastly, if this value is actualized in pluralism, it is very possible to reduce radicalism.

 

 

Abstrak

Tindakan anarkis yang dilakukan baik fisik maupun verbal terhadap sesama yang dilatarbelakangi SARA serta adanya penghinaan dan pelecehan kepada pemimpin keagamaan kerap terjadi. Terlebih tindakan bar-bar dari perlakuan masyarakat tertentu yang mengatasnama-kan agama bertindak kasar dan yang tidak mengayomi, serta tidak adilnya aparat terhadap kasus-kasus menyangkut keagamaan, serta adanya sentimen kecemburuan berlatar belakang motif ekonomi. Menjadi indikator lemahnya kerukunan yang terjadi saat ini. Adapun penelitian ini bertujuan supaya ornag percaya memiliki sikap dan tanggung jawab menjaga dan merawat tole-ransi dan sikap bela negara. Mengunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi lite-ratur maka dapat disimpulkan bahwa membangun nilai-nilai toleransi dan sikap bela Negara dalam perpsektif etis Teologis: upaya untuk mereduksi radikalisme dapat dinyatakan dengan mengetahui dan memahami pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat serta melihat adanya tantangan bagi manusia. Selanjutnya orang percaya harus menghidupi nilai dan mengapli-kasikan dalam kehidupan nyata supaa ada sinergisitas hidup dalam toleransi dan sikap bela negaras sehingga Kekristenan memprioritaskan pentingnya implementasi toleransi dan bela nega-ra dalam keseharian dimarketplace yang telah dipercayakan Tuhan kepadanya. Nilai tersebut, bila diaktualisasikan dalam masyarakat pluralis, sangat memungkinkan dapat mereduksi radikalisme.


Keywords


Christian ethics, radicalism, state defense, tolerance, bela negara, etika Kristen, radikalisme, toleransi

Full Text:

PDF

References


A. A. Yewangoe. Agama Dan Kerukunan. Jakarta: Gunung Mulia, 2015.

Ari Ganjar Herdiansah Heni Ismiati, Junaidi. “Pembelahan Ideologi, Kontestasi Pemilu, Dan Persepsi Ancaman Keamanan Nasional: Spektrum Politik Indonesia Pasca 2014?” Jurnal Wacana Politik 2, no. 1 (2017): 61–73.

Arifianto, Yonatan Alex. “Deskripsi Sejarah Konflik Horizontal Orang Yahudi Dan Samaria.” PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 16, no. 1 (2020): 33–39.

———. “Peran Gembala Menanamkan Nilai Kerukunan Dalam Masyarakat Majemuk.” Voice Of Hamy Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 3, no. 1 (2020): 1–13.

Arifianto, Yonatan Alex, and Joseph Christ Santo. “Tinjauan Trilogi Kerukunan Umat Beragama Berdasarkan Perspektif Iman Kristen.” Angelion 1, no. 1 (2020): 1–14.

Arifianto, Yonatan Alex, and Simon. “Kerukunan Umat Beragama Dalam Bingkai Iman Kristen Di Era Disrupsi 1.” Literasi: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat is 1, no. 1 (2021): 35–43.

Arifinsyah. “Saidurrahman,( 2018.) Nalar Kerukunan Merawat Keberagaman Bangsa,” n.d.

Butar-butar, Rikardo Dayanto, Ester Lina Situmorang, Jabes Pasaribu, and Manahan Uji. “Pengajaran Tuhan Yesus Mengenai Toleransi Dan Implementasinya Ditengah Masyarakat Majemuk” 4, no. 1 (2019): 88–101. https://osf.io/preprints/tjdvh/.

Kalis Stevanus. “Memaknai Kisah Orang Samaria Yang Murah Hati Menurut Lukas 10:25-37 Sebagai Upaya Pencegahan Konflik.” BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 3, no. 1 (2020): 2.

Khotimah, Khotimah. “Toleransi Beragama.” Jurnal Ushuluddin 20, no. 2 (2013): 212–222.

Mayasaroh, Kiki. “Toleransi Strategi Dalam Membangun Kerukunan Antarumat Beragama Di Indonesia.” al-Afkar, Journal For Islamic Studies 3, no. 1, January (2020): 77–88.

Mudhzar, M. Atho. Pendekatan Studi Islam Dalam Teori Dan Praktek. Edited by 3. Yogyakarta, 2001.

Muhdina, Darwis. “Kerukunan Umat Beragama Berbasis Kearifan Lokal Di Kota Makassar.” Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2014.

Mukhtadi, and R.Madha Komala. “Membangun Kesadaran Bela Negara Bagi Generasi Milenial Dalam Sistem Pertahanan Negara.” Manajemen Pertahanan 4, no. 2 (2018): 65–83.

Nasrullah, Adon. Agama Dan Konflik Sosial Studi Kerukunan Umat Beragama, Radikalisme Dan Konflik Antarumat Beragama. Bandung: CV.Pustaka Setia, 2015.

Nazmudin, Nazmudin. “Kerukunan Dan Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Membangun Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).” Journal of Government and Civil Society (2018).

Orieti, Daeli Dorkas, and Sonny Eli. Zaluchu. “Analisis Fenomenologi Deskriptif Terhadap Panggilan Iman Kristen Untuk Kerukunan Antar Umat Beragama Di Indonesia.” JURNAL SUNDERMANN (2019).

Rahayu, Minto, Rita Farida, and Asep Apriana. “Kesadaran Bela Negara Pada Mahasiswa.” Epigram 16, no. 2 (2019): 175–180.

Rahman, Zaqiu. “Program Bela Negara Sebagai Perwujudan Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara Oleh:” RechtsVinding 10, no. 2 (2015): 1–9.

Rokhmad, Abu. “Radikalisme Islam Dan Upaya Deradikalisasi Paham Radikal.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 20, no. 1 (2012): 79–114.

Saefullah, Ujang. “Dinamika Komunikasi Dalam Mewujudkan Kerukunan Hidup Antarumat Beragama.” Jurnal Ilmu Dakwah 5, no. 1 (2011): 411–444. http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jid/article/view/373.

Sairin, Weinata. “Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran,” 2002.

———. Visi Gereja Memasuki Milenium Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.

Santo, Joseph Christ. “Makna Kesatuan Gereja Dalam Efesus 4: 1-16.” Jurnal Teologi El-Shadday (2017).

Siri, Hasnani, and Musyarif. “Caerul Mundzir, Kerukunan Umat Beragama Di Kabupaten,” 2019.

Suharto, Sugeng. Kebijakan Pemerintah Sebagai Manifestasi Peningkatan Toleransi Umat Beragama Guna Mewujudkan Stabilitas Nasional Dalam Rangka Ketahanan Nasional. Reativ, 2019.

Suryan, Suryan. “Toleransi Antarumat Beragama: Perspektif Islam.” Jurnal Ushuluddin 23, no. 2 (2017): 185–200.

Wycliffe, Tafsiran Alkitab. No Title. Malang: Gandum Mas, n.d.

Zaluchu, Sonny Eli. “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 4, no. 1 (2020): 28–38.




DOI: https://doi.org/10.46929/graciadeo.v5i1.60

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://e-journal.sttbaptisjkt.ac.id/index.php/graciadeo.

JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO telah terindeks pada situs:

Online ISSN: 2655-6863

Printed ISSN: 2655-6871 

Copyright© GRACIA DEO, 2018-2020. All Rights Reserved.

View GD Stats